Perekonomian Indonesia "Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi"



PEREKONOMIAN INDONESIA

“Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi”



Nama Anggota Kelompok :
1.   Lisana Salmi                    (24216074)
2.   Novita Dyah  F                (25216507)
3.   Inas Rifqah S                  (23216480)
4.   Zahira Tazkiyah              (27216894)
5.   Hardi Susilo                     (23216241)
6.   Teti Puspita D                  (27216347)
7.   Muhammad Ilham           (24216919)
8.   Daniel Haryo                   (21216699)




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Pembangunan Ekonomi
Menurut pengertian akademis ilmu ekonomi yang ketat, istilah pembangunan (development) secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat statis dalam kurun waktu yag cukup lama, untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikan pendapatan nasional bruto atau GNI (Gross National Income) tahunan pada tingkat.
Pada masa lampau pembangunan ekonomi juga sering diukur berdasarkan  tingkat kemajuan struktur produksi dan penyerapan tenaga kerja (employment) yang diupayakan secara terencana. Biasanya dalam proses tersebut peranan sektor pertanian akan menurun untuk memberi kesempatan bagi tampilnya sektor-sektor manufaktur dan jasa-jasa yang senantiasa diupayakan agar terus berkembang. Oleh karena itu, strategi pembangunan biasanya berfokus pada upaya untuk menciptakan industrilisasi secara cepat sehingga kadangkala mengorbankan kepentingan pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan pada umumnya, yang sebenarnya tidak kalah pentingnya.
Secara umum, sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. Tingat rendahnya kemajuan pembangunan di suatu negara hanya diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan GNI, baik secara keseluruhan maupun per kapita, yang diyakini akan menetas dengan sendirinya sehingga menciptakan lapangan pekerjaan dan peluang ekonomi lain, yang pada akhirnya akan menumbuhkan berbagai kondisi yang diperlukan demi terciptanya distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi dan sosial secara merata. Itulah yang secara luas dikenal sebagai prinsip “efek penetasan ke bawah” (trickle down effect). Dengan demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan unsur yang paling diutamakan sedangkan masalah-masalah lain seperti soal kemiskinan, diskriminasi, pengangguran, dan ketimpangan distribusi pendapatan, sering kali dinomor duakan.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk umumnya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi.
Atau definisi pertumbuhan ekonomi  yang lainnya adalah bertambahnya pendapatan nasional dalam periode tertentu misalnya dalam satu tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi menunjukan peningkatan dari kapasitas produksi maupun jasa dalam kurun waktu tertentu.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
  • Pertumbuhan ekonomi merupakan merupakan sebuah tindakan atau proses yang dilakukan oleh negaa berkembang dalam upaya untu menaikkan produk berkapita dalam jangka waktu yang relatif panjang. Sedangkan pembangunan ekonomi merupakan sebuah tindakan atau proses yang dilakukan oleh negara berkembang yang dilakukan secara terus-menerus sebagai upaya untuk menuju perbaikan, yang hasilnya dapat dilihat dari meningkatnya produk berkapita. 
  • Pertumbuhan ekonomi didalam menjalankan prosesnya tidak mementingkan pemerataan pendapatan penduduk. Sedangkan pembangunan ekonomi mementingkan pemerataan pendapatan penduduk serta pemerataan pembangunan di negara tersebut.
  • Pertambahan penduduk tidak diperhatikan didalam pertumbuhan ekonomi sedangkan pembangunan ekonomi memperhatikan hal tersebut yaitu pertambahan penduduk. 
  • Pertumbuhan ekonomi yang meningkat belum tentu taraf hidup masyarakatnya juga meningkat, Sedangkan pembangunan ekonomi berpengaruh pada meningkatnya taraf hidup masyarakat di negara tersebut.
  • Pertumbuhan ekonomi yang terjadi didalam sebuah negara belum tentu juga terjadi pembangunan ekonomi, namun pembangunan ekonomi yang terjadi didalam suatu negara akan selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
  • Input pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan output yang jumlahnya lebih banyak namun pada pembangunan ekonomi, tidak hanya output melainkan akan dibarengi juga dengan terjadinya perubahan-perubahan didalam kelembagaan dan akan dibarengi uga denga bertambahnya pengetahuan teknik. Misalkan saja pabrik-pabrik yang mulai banyak didirikan di pedesaan-pedesaan, hal tersebut dapat menjadi faktor meningkatnya taraf hidup masyarakat, pendapatan yang diperoleh penduduk juga akan semakin bertambah dan kehidupan yang layak dan lebih maju dari sebelumnya dapat dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Selain itu dengan taraf hidup yang meningkat, sangat memungkinkan untuk anak-anak di pedesaan dapat bersekolah ke jenjang-jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Contoh Kasus
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
                      Kasus subsidi BBM yang dikaitkan dengan model solow. Dahulu Indonesia merupakan negara penghasil minyak di dunia akan tetapi sekarang Indonesia menjadi pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di Indonesia semakin berkurang. Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Price ceiling yang ditetapkan di bawah harga ekuilibrium akibat adanya subsidi akan menimbulkan shortage. Shortage digambarkan oleh kasus kelangkaan BBM premium di Indonesia karena yang disubsidi ialah BBM premium. Subsidi BBM menyebabkan distorsi antar aspek ekonomi khususnya tenaga kerja, mengakibatkan terjadinya distorsi antar harga pasar antara BBM bersubsidi (premium) dengan pertamax atau pertamax plus. Subsidi BBM juga berakibat terhambatnya pengeluaran APBN untuk program sosial. Realokasi subsidi ini harus fokus kepada pengeluaran pemerintah bukan pembayaran transfer agar menjaga keefektifan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Bila menggunakan teknologi yang lebih baik serta SDM yang lebih terampil dalam produksi minyak, ini akan membawa hal baik untuk perekonomian Indonesia. Dalam memperoleh teknologi dan SDM yang baik dibutuhkan juga dana yang tidak sedikit. Menurut penulis hal ini tidak masalah asalkan memberi pembangunan yang berkelanjutan.
                    Kasus pengangguran, pengangguran adalah seseorang yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pada setiap tahunnya angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Macam-macam faktor penyebab pengangguran yaitu pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran musiman, dan pengangguran siklus. Faktor penyebab pribadi dari pengangguran ini ialah kurangnya pendidikan, lahan pekerjaan, keterampilan, dan tidak adanya kemauan untuk berwirausaha. Pengangguran ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pengangguran tidak akan memaksimalkan tingkat kemakmuran yang akan dicapai masyarakat karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan ekonomi riil atau nyata yang didapat masyarakat lebih rendah dari pendapatan yang seharusnya diterima. Pengangguran juga akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang karena pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakatpun menurun. Jika pendapatan menurun maka pajak yang harus diterima pemerintah akan berkurang sehingga pembangunanpun akan terus menurun.Selain itu, pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi. Adanya penngangguran dapat menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga permintaan terhadap barang produksi berkurang, keadaan ini tidak merangsang kalangan investor untuk berinvestasi maka investasi menurun. Padahal investasi ini sangat dibutuhkan untuk modal, sesuai model solow bahwa modal merupakan unsur dalam menentukan total output, dengan kurangnya investasi maka modal berkurang akhirnya pertumbuhan ekonomi tidak akan terpacu.
Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dankeluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Pendapat
Menurut kami pertumbuhan dan pembaangunan ekonomi di Indonesia belum cukup baik.  Kenyataannya ekonomi di Indonesia belum stabil dan masih terjadi pasang surut. Terbukti dengan masih adanya keluarga miskin, pengangguran, maraknya kasus korupsi, belum lunasnya hutang di luar negeri, dan lain sebagainya.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik. Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi.


Daftar Pustaka
Todaro Michael P dan Stephen C. Smith. 2006.Pembangunan Ekonomi.Jakarta:Erlangga



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengantar Bisnis "Teknik Proyeksi Bisnis"

Kesan dan Pesan

Pengantar Bisnis "Mahasiswa Mengenal Bisnis"